Tuesday, September 25, 2012

Puisi untuk RUMI

Waktu itu kadang "musuh" bagiku, dan mungkin sebagian dari kita. Tak terasa, dulu anakku Rumi yang baru bisa mutar kepala pas tidur ke Yogya ini yang ketika melihat itu senangnya bukan main, kini sudah mulai lasak. Waktu telah membumbung dia begitu cepat, sementara kami masih terpesona setiap perubahan kecerdasan yang ia miliki tanpa menyadari ia telah "diculik" dari kami...Ah, betapa ingin ku reg

ut kaki waktu yang berjalan cepat itu agar anak kami rumi masih tetap menjadi anak kami yang "bayi" itu. Tapi kalau pun bisa, apa kami tidak akan menjadi orang tua yang Malin Kundang? Yang durhaka pada setiap perubahan yang menjadi hak hidupnya? Rumi sayang...doa tulus ayahanda dan ibunda bagi kebahagianmu di dunia dan akhirat kelak senantiasa kami munajatkan ke pemilik waktu itu...Amin (Tidurlah yang nyenyak Nak...)

0 comments:

Post a Comment